Sekitar 1 bulan yang lalu, saya merasakan sakit di gigi geraham
kanan bawah. Awalnya, keadaan itu saya diamkan selama beberapa hari. Keadaan bertambah
tidak nyaman, terlebih ketika malam hari, saya beberapa kali terbangun dari
tidur karena merasakan sakit di gigi geraham saya ditambah migrain, kaku leher,
dan telinga yang terus berdengung.
Jika saya lihat via cermin, gigi geraham saya yang paling
ujung, atau sering disebut dengan gigi bungsu atau ada juga yang menyebutnya
gigi ke 3, memang sedikit berlubang. Senin, 23 Mei 2014, saya memutuskan untuk
pergi ke dokter gigi. Di pikiran saya saat itu, "ah paling cuma dibersihin
terus ditambal, kalo ternyata parah, paling dicabut biasa", begitu kata batin
saya.
Datanglah saya ke dokter gigi tersebut, dan betapa
terkejutnya saya ketika dokter mengatakan,
"Aduuuuh, gigi bungsu kamu impaksi, posisinya tidur sekali,
ini harus dicabut, atau akan sakit terus."
Mendengar perkataan itu, saya langsung nyeletuk, "yaudah dok,
kalo memang harus dicabut, ya cabut aja."
Dokter pun berkata lagi, "cabutnya harus lewat operasi
impaksi atau istilah kedokterannya adalah odontectomy, yang menangani juga
bukan saya, ada dokter spesialis bedah mulut lagi."
Mendengar kata operasi, saya pun langsung terkejut bukan
main, "Operasi dok? Ngga bisa lewat cabut gigi biasa aja?"
"Ngga bisa Nis, harus operasi, kalo
cabut biasa, selain saya juga ngga bisa, bahaya sekali untuk rahang, gusi dan
syaraf kamu, ada dokter khusus yang memang menangani kasus ini. Yuk sini yang
berlubang saya bersihkan dan tambal sementara dulu biar ngga sakit. Nanti saya
jelaskan lagi."